Bagi warga Kota Yogyakarta, khususnya Kotagede, pasti tidak asing dengan jajanan tradisional kipo. Jajanan khas dengan luaran tepung ketan diberi pewarna hijau dengan isian campuran gula jawa dan parutan kelapa. Tidak seperti jajanan tradisional lainnya, kipo dimasak dengan cara di panggang di atas daun pisang yang kemudian dibungkus di dalam daun pisang itu. Rasa gurih kulit kipo yang bercampur dengan manisnya campuran gula jawa dan parutan kelapa yang terasa sedikit gosong, membuat kipo memiliki rasa yang unik dan khas.
Dengan perpaduan rasa yang tidak biasa ini, rupanya nama kipo sampai saat ini juga masih tidak diketahui apa nama aslinya. Nama kipo sendiri memiliki arti, "Iki opo", yang dalam Bahasa Indonesia berarti, "ini apa". Loh, kok malah jadi bertanya?
Dikisahkan secara turun-temurun tentang asal-muasal nama kipo. Pada awalnya ada seorang ibu-ibu berjualan kue berwarna hijau dengan isian gula jawa dan parutan kelapa yang dipanggang lalu dibungkus di dalam daun pisang, tiba-tiba ada seorang pelancong lewat. Kebetulan pelancong itu adalah orang luar negeri yang mencoba memakai Bahasa Jawa untuk berinteraksi dengan warga lokal. Pelancong ini pun tertarik dengan jualan si ibu dan berhenti, lalu bertanya,
"Permisi, iki opo?", tanya nya pada sang ibu. Si ibu kebingungan, karena memang dari awal kue ini tidak memiliki nama. Teringat di kepala si ibu tentang pertanyaan si pelancong.
"Oh, ini namanya kipo mister", jawab sang ibu yang memadukan kata 'iki' dan 'opo'.
Maka dari itu, disebutlah kipo untuk makanan berwarna hijau dengan isian gula jawa dan parutan kelapa ini. Jajanan tradisional khas Kotagede yang masih ada sampai saat ini dan tidak diketahui dipertanyakan apa nama aslinya.
Mau mencobanya?
Untuk mengicip kelezatan kipo, kalian bisa pesan tur di MOANA lalu memilih rute Hidden Gems. Di rute ini, kalian akan disuguhkan keindahan permata tersembunyi yang ada di Kotagede seperti tempat sejarah, makanan khas, dan lain sebagainya.